Noah dan Aira... dua nama yang punya kehidupan berbeza. Ibarat, seorang di utara, seorang di selatan. Aira menyembah Dia. Sedangkan Noah tidak percaya kepada Yang Maha Esa. Tidak pernah sebulu. Mereka bertemu dalam keadaan tidak diduga, sungguh memalukan. Saling kenal dan saling sayang.
“You are not a friend of Jammy?”
“Nope!”
“Then?”
“A stranger that want to use a toilet. Just for a while.”
Bukan Aira yang meminta, tetapi Noah yang tidak sabar, lantas hubungan itu termeterai dengan janji suci. Hidup bersama, terlalu banyak rahsia Noah yang terbongkar setelah itu. Aira bingung dan keliru. Apakah dia tersalah memilih Noah sebagai teman hidup?
“You’ve lied to me. Everything about you was a lie.” - Aira Al-Imani
Noah diam mengiakan. Hati juga mengakui, perhubungan mereka dimulai dengan sebuah pembohongan. Dia cuma punya cinta yang lahir dari sekeping hati. Tetapi, apakah Aira mengerti rasa yang tidak pernah padam itu?
Telah Aira serahkan seluruh cintanya buat Noah, namun saat kejujuran dipertaruhkan, seluruh hidupnya menjadi gerhana. Badai yang menghimpit memaksa Aira pergi membawa diri.
Masih adakah ruang dan peluang untuk Noah meraih kembali kepercayaan Aira? Benarkah sudah layu cinta yang dulunya mekar dalam hati Aira buat Noah?